MAgnet  

Posted by Muhammad Irsyad

A. Sifat Kutub Magnet

Info MEDIA
Jika sebuah magnet digantung di tengahnya, magnet tersebut mencoba untuk menunjuk ke arah utara dan selatan. Hal ini karena kutub-kutubnya ditarik oleh kutub-kutub megnetis bumi. Dalam sebuah magnet, “kutub utara” sebenarnya berarti “kutub pencari arah utara”. Inilah ujung yang mencoba menunjuk ke utara.
Info MEDIA
Penelitian tentang kemagnetan pertama kali dilakukan oleh Pierre de Maricourt pada 1269. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa magnet memiliki dua kutub yang searah dengan kutub utara dan selatan bumi. Pada 1600, William Gilbert menyimpulkan bumi merupakan magnet raksasa.

Di dalam kehidupan sehari-hari kata “magnet” sudah sering kitadengar. Namun sering juga berpikir bahwa jika mendengar kata magnet
selalu berkonotasi menarik benda. Kita bisa mengambil suatu barang hanya dengan sebuah magnet, misalkan pada peralatan perbengkelan biasanya dilengkapi dengan sifat magnet sehingga memudahkan untuk mengambil benda yang jatuh di tempat yang sulit dijangkau oleh tangan secara langsung. Bahkan banyak peralatan yang sering kita gunakan, antara lain bel listrik, telepon, dinamo, alat-alat ukur listrik, kompas yang semuanya menggunakan magnet. Asal kata magnet diduga dari kata magnesia yaitu nama suatu daerah di Asia kecil. Menurut cerita di daerah itu + 4.000 tahun yang lalu telah ditemukan sejenis batu yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja atau campuran logam lainnya. Benda yang dapat menarik besi atau baja inilah yang disebut magnet.Di dalam kehidupan sehari-hari kata “magnet” sudah sering kita dengar. Namun sering juga berpikir bahwa jika mendengar kata magnet selalu berkonotasi menarik benda. Kita bisa mengambil suatu barang hanya dengan sebuah magnet, misalkan pada peralatan perbengkelan biasanya dilengkapi dengan sifat magnet sehingga memudahkan untuk mengambil benda yang jatuh di tempat yang sulit dijangkau oleh tangan secara langsung. Bahkan banyak peralatan yang sering kita gunakan, antara lain bel listrik, telepon, dinamo, alat-alat ukur listrik, kompas yang semuanya menggunakan magnet.Asal kata magnet diduga dari kata magnesia yaitunama suatu daerah di Asia kecil. Menurut cerita di daerah itu + 4.000 tahun yang lalu telah ditemukan sejenis batu yang memiliki sifat dapat menarik besiatau baja atau campuran logam lainnya. Benda yangdapat menarik besi atau baja inilah yang disebut magnet.
B. Sifat Magnet Bahan

Berdasarkan kegiatan 12.1 - 12.4, sifat kemagnetan suatu benda digolongkan menjadi dua golongan yaitu: benda magnetik dan benda nonmagnetik. Benda magnetik yaitu benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet sedangkan benda nonmagnetik yaitu benda-benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Di dalam percobaan yang lebih teliti diperoleh penggolongan benda yang terdiri atas ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Ferromagnetik adalah benda yang ditarik kuat oleh magnet dan paramagnetik adalah benda yang ditarik lemah oleh magnet sedangkan diamagnetik adalah benda yang ditolak oleh magnet, contoh benda ferromagnetik antara lain besi, baja, nikel, kobalt dan berbagai logam campuran yang lain. Sedangkan contoh benda diamagnetis adalah bismut dan timah, aluminium, serta stainless. Telah kalian ketahui bahwa magnet adalah benda yang dapat menarik suatu benda tertentu misalnya besi atau baja yang ada di dekatnya. Setiap magnet terdiri atas dua bagian yang mempunyai daya tariknya terbesar. Pada magnet batang, daya tarik terbesar terdapat pada ujung-ujung magnet tersebut. Bagian magnet yang daya tariknya terbesar disebut kutub magnet. Oleh karena itu setiap magnet mempunyai dua buah kutub yaitu kutub utara, U, dan kutub selatan, S. Apabila kutub utara dengan kutub selatandidekatkan akan tarik-menarik, (U-S), sedangkankutub utara apabila didekatkan dengan kutub utaraakan tolak-menolak, (U-U). Kutub selatan apabila didekatkan dengan kutub
selatan akan terjadi tolak-menolak, (S-S). Atau dengan kata lain kutub senama tolak-menolak, tidak senama tarik-menarik.
C. Cara Membuat Magnet
1. Cara Membuat Magnet

Magnet ada dua jenis yaitu magnet alam dan magnet buatan. Ada berbagai cara untuk membuat magnet, antara lain:
a. dengan cara menggosokkan magnet tetap,
b. dengan aliran arus listrik,
c. dengan induksi (influensi atau imbas).
a. Dengan cara menggosokkan magnet tetap

Benda-benda kecil, misalnya jarum atau paku apabila kita dekatkan dengan sebatang besi atau sebatang baja ternyata benda-benda kecil tersebut tidak dapat ditarik oleh batang besi atau baja. Hal ini menunjukkan bahwa besi atau baja tidak bersifat sebagai magnet. Besi atau baja dapat dibuat magnetantara lain dengan cara menggosokkan salah satu ujung magnet tetap di sepanjang batang besi, atau baja ke satu arah secara berulang-ulang. Secara fisika bahwa benda-benda yang bisa dibuat magnet adalah benda atau material yang sudah mempunyai sifat kemagnetan yang terdiri dari domain-domain atau magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Saat terjadi penggosokan dengan arah yang teratur mengakibatkan adanya pengaruh medan magnet dari magnet permanen yang dapat digunakan untuk menyearahkan posisi domain. Dengan posisi yang searah tentu mengakibatkan adanya gaya yang ditimbulkan oleh domain tersebut sehingga menjadikan benda bermagnet.
b. Dengan aliran arus listrik

Pada Kegiatan 12.6 ditunjukkan bahwa paku besar yang dililiti oleh sebuah kumparan setelah dihubungkan dengan baterai kemudian dekatkan dengan paku-paku kecil, ternyata paku kecil akan menempel pada paku besar tersebut. Apabila baterai atau sumber arus listrik searah (DC) diganti dengan sumber arus listrik bolak-balik (AC) bertegangan rendah maka paku besar tetap bersifat sebagai magnet. Jika arus listrik diputus maka pakupaku kecil yang menempel pada paku besar dalam hitungan detik akan berjatuhan atau lepas. Berarti paku besar sudah hilang kemagnetannya. Jadi, sifat kemagnetan paku besar hanya terjadi selama ada aliran listrik. Dikatakan bahwa paku besi menjadi magnet sementara. Seandainya paku besi diganti dengan logam baja, maka setelah arus listrik diputus, logam tetap bersifat sebagai magnet. Karena baja dapat dibuat magnet yang bersifat permanen (tetap).
Image:kutup 12.1.JPG

Secara fisika dapat dijelaskan bahwa medan listrik yang ditimbulkan oleh arus listrik akan mempengaruhi posisi domain yang mengakibatkan posisi yang tidak teratur berubah menjadi teratur atau searah. Dengan posisi searah akan mempunyai kekuatan yang bersifat magnet. Bagaimana cara menentukan kutub utara atau selatan dari magnet buatan ini, kita bisa melakukan dengan cara, misalkan sebatang besi atau baja yang telah dililiti kawat berisolasi/kumparan (kawat transformator) dan dihubungkan dengan baterai telah menjadi magnet. Maka untuk menentukan kutubkutub magnetnya dapat dilihat pada Gambar 12.1!

Untuk menentukan arah kutub-kutub magnet digunakan aturan tangan kanan menggenggam. Jarijari yang menggenggam menunjukkan arah arus listrik. Sedangkan ibu jari menunjuk kutub utara. Jika arah arus listrik dibalik maka arah kutub juga akan sebaliknya, seperti Gambar 12.2.
c. Dengan induksi (influensi atau imbas)

Sebuah paku besar didekatkan dengan sebuah magnet yang ditaruh pada statif maka paku akan menempel pada magnet. Paku besar yang telah menempel pada magnet jika didekati paku-paku kecil, ternyata paku-paku kecil menempel pada paku besar. Hal ini disebabkan oleh paku besar yang berada di dalam medan magnet terkena induksi sehingga bersifat sebagai magnet. Secara konsep sama dengan pembuatan magnet cara digosok atau dililiti kumparan yang dialiri listrik. Akibat dari pengaruh medan magnet sehingga paku yang menempel pada magnet permanen memungkinkan posisi domaindomainnya menjadi teratur dan bersifat sebagai benda magnet.
Image:gambar 12.3.JPG

Magnet buatan memiliki beberapa bentuk, diantaranya: berbentuk batang persegi (magnetbatang), berbentuk jarum (magnet jarum) berbentuksilinder (magnet silinder) dan berbentuk U danberbentuk tapak kuda, lihat Gambar 12.3!
2. Cara Menghilangkan Sifat Kemagnetan

Sifat kemagnetan suatu benda dapat dihilangkandengan cara dipukul atau dipanaskan. Dengan dipukul atau dipanaskan maka domain-domain bergerak secara random dan tak teratur, sehingga sifat magnet yang dimiliki jadi hilang.
D. Teori Kemagnetan Bumi

Sebuah magnet yang bebas bergerak ternyata selalu menempatkan dirinya menurut arah utara – selatan. Hal ini menunjukkan bahwa di permukaan bumi terdapat medan magnet dan gaya yang mempengaruhi kutub-kutub magnet tersebut. Kutub utara magnet selalu menghadap ke arah utara. Hal ini dapat dijelaskan dengan beranggapan bahwa:
a. Di kutub utara bumi terdapat suatu kutub selatan magnet
b. Di kutub selatan bumi terdapat suatu kutub utara magnet
c. Bumi sebagai sebuah magnet besar dengan kutub selatan terletak di dekat kutub utara dan kutub utara terletak di dekat kutub selatan bumi (lihat Gambar (12.4)!
Image:bumi manet.JPG

Magnet di dalam kompas pada umumnya tidak dapat menunjukkan utara–selatan tetapi agak menyimpang. Sebab letak kutub kutub magnet bumi tidak tepat pada kutub-kutub bumi. Oleh karena itu garis-garis gaya magnet bumi tidak berimpit arahnya dengan arah utara-selatan. Penyimpangan dari arah utara– selatan yang sebenarnya ini disebut deklinasi, lihat Gambar 12.5!
Image:deklinasi.JPG

Besarnya deklinasi ini dinyatakan dengan sudut antara arah utara sebenarnya dengan arah utara yang ditunjukkan oleh magnet. Sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar disebut inklinasi. Adanya inklinasi ini disebabkan garis-garis gaya magnet bumi, ternyata tidak sejajar dengan permukaan bumi. Oleh karena itu sebuah magnet jarum yang dapat berputar pada sumbu mendatar biasanya tidak menempatkan diri pada kedudukan mendatar, tetapi miring.
E. Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus Listrik

Medan Magnet
Medan magnet adalah suatu daerah di sekitar magnet di mana masih ada pengaruh gaya magnet. Adanya medan magnet ini dapat kita tunjukkan dengan menggunakan serbuk besi dan dapat pula menggunakan kompas.
1. Letakkan sebuah magnet batang.
2. Di atas magnet tersebut, letakkan sehelai kertas putih (misal kertas karton).
3. Taburkan serbuk besi merata di atas kertas itu.
4. Kemudian ketuk-ketuk kertas itu beberapa kali.
Perhatikan dengan cermat bagaimana letakserbuk besi. Ternyata serbuk besi akan membentuk pola seperti Gambar 12.6.
Image:pola serbuk.JPG

Apabila kita perhatikan Gambar 12.6 di atas. Serbuk besi terlihat mengikuti suatu pola yang berbentuk seperti Gambar 12.7.
Image:ggm.JPG

Garis-garis yang terletak pada Gambar 12.7 disebut garis-garis gaya magnet. Beberapa contoh garis-garis gaya magnet dapat dilihat pada gambar 12.8!
Image:contoh ggm.JPG

Berdasarkan pengamatan Gambar 12.8, maka dapat diambil kesimpulan tentang garis gaya magnet.
1. Garis gaya magnet adalah arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet.
2. Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju kutub selatan.
3. Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan.
4. Tempat di mana garis gayanya rapat maka menunjukkan bahwa medan magnetnya juga kuat begitu pula sebaliknya.
1. Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus Berarus Listrik

Seorang ahli Ilmu Pengetahuan Alam yang juga guru besar pada Universitas Kopenhagen yang bernama Hans Christian Oersted (1777 – 1851) dalam penyelidikannya telah menemukan bahwa di sekitar arus listrik terdapat medan magnet. Dari percobaan yang dilakukannya Oersted menyimpulkan bahwa:
a. Di sekitar arus listrik terdapat medan magnet. Ini dapat dideteksi dengan menggunakan serbukbesi yang memerlukan kuat arus yang tinggi, jadi tidak bisa dengan baterai yang kecil.
b. Arah medan magnet (garis-garis gaya magnet) bergantung pada arah arus listrik. Jika arah arus diubah, maka arah medan magnet berubah.
c. Besar medan magnet dipengaruhi oleh kuat arus dan jarak terhadap kawat.

Info MEDIA
Dalam kuliahnya di Universitas Kopenhagen pada tahun 1820,Oersted menghubungkan baterai dengan sebuah kawat yang bergerak dekat jarum kompas. Jarum magnetik berputar dan Oersted segera tahu apa arti gerakan ini. Kawat yang membawa arus bertindak sebagai magnet, membuktikan hubungan magnetisme dan listrik.

Untuk menentukan arah garisgaris gaya magnet di sekitar penghantar lurus yang dialiri arus listrik agar lebih mudah digunakan kaidah tangan kanan, lihat Gambar 12.9! Jika ibu jari menunjukkan arah arus, maka arah garis gaya magnet dinyatakan oleh jari-jari yang menggenggam. Cara ini dapat digunakan untuk menentukan arah garis-garis gaya di sekitar penghantar yang bentuknya lain seperti terlihat pada Gambar 12.10!
Image:kaidah magnet.JPG
2. Medan Magnet Sebuah Kumparan

Pengaruh medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah penghantar arus terhadap benda yang ada di sekitarnya sangat kecil. Hal ini disebabkan medan magnet yang dihasilkan sangat kecil atau lemah. Agar mendapatkan pengaruh medan yang kuat, penghantar itu harus digulung menjadi sebuah kumparan. Pada kumparan, medan magnet yang ditimbulkan oleh lilitan yang satu diperkuat oleh lilitan
yang lain. Apabila kumparan itu panjang disebut solenoida. Apabila di dalam kumparan diberi inti besi lunak maka pengaruh kemagnetannya menjadi jauh lebih besar. Karena kumparan yang dililitkan pada inti besi lunak akan menimbulkan sebuah magnet yang kuat. Pengaruh hubungan antara kuat arus dan medan magnet disebut elektromagnet atau magnet listrik. Magnet listrik banyak digunakan dalam bidang teknik, misalnya pembuatan bel listrik, kunci pintu listrik, indikator untuk bahan bakar pada mobil (fuel level), kereta cepat tanpa roda, telepon dengan uang logam dan detektor logam.

Keuntungan magnet listrik adalah:
a. Sifat kemagnetannya sangat kuat.
b. Kekuatan magnet itu dapat diubah-ubah dengan mengubah kuat arus.
c. Kemagnetannya dapat dihilangkan dengan memutuskan arus listrik.
Magnet listrik dibuat dalam berbagai bentuk, antara lain: berbentuk huruf U, berbentuk batang, berbentuk silinder, dan lingkaran. Di antara bentukbentuk magnet listrik tersebut yang paling kuat daya tarik magnetnya adalah yang berbentuk U.
F. Peralatan yang Menggunakan Prinsip Elektromagnetik

Banyak alat-alat listrik yang bekerjanya atas dasar kemagnetan listrik. Misalnya bel listrik, telepon, telegraf, alat penyambung atau relai, kunci pintu listrik, detektor logam dan loudspeaker. Alat-alat ukur seperti amperemeter, voltmeter dan galvanometer dapat dijelaskan dengan prinsip kemagnetan listrik.
1. Bel Listrik

Bagian-bagian utama bel listrik:
a. Sebuah magnet listrik (A dan B), berupa magnet listrik berbentuk U
b. Pemutusan arus atau interuptor: C
c. Sebuah pelat besi lunak: D yang dihubungkan dengan pegas E dan pemukul bel; F (lihat Gambar 12.11)!
Image:prinsip bel listrik.JPG

Info MEDIA
Alexander Graham Bell (1847- 1922) adalah ilmuan dan guru tunarungu asal Scotlandia yang terkenal dengan penemuannya seperti telegraf ganda (1874), telepon (1876), fotofon (1880), dan piringan hitam (1886). Pada umumnya hasil penemuan Bell merupakan bentuk pengabdian terhadap penderita tunarungu.

Cara Kerja Bel Listrik
Apabila arus listrik dialirkan dengan jalan menekan sakelar, SK, maka arus listrik mengalir melalui kumparan. A dan B menjadi magnet, dan menarik D. Oleh karena itu arus yang melalui titik C terputus, sehingga sifat kemagnetannya hilang. D terlepas dari tarikan AB. Kontak C tersambung lagi, dan arus mengalir lagi. A dan B menjadi magnet lagi, menarik D demikian seterusnya berulang-ulang. Selama SK ditekan. Tiap kali D ditarik oleh AB, maka pemukul F memukul bel G, maka bel berbunyi.
2. Pesawat Telepon

Sebuah pesawat telepon pada dasarnya terdiri atas dua bagian utama yaitu:
a. pesawat pengirim, yang biasa disebut mikrofon
b. pesawat penerima, biasanya disebut telepon.
Image:pesawat telf.JPG

Lihat Gambar 12.12a! Perhatikan prinsip-prinsip yang mendasar pada sebuah mikrofon. Sebuah pelat tipis yang disebut diafragma D, selalu bersentuhan dengan butir-butir karbon, C, yang terdapat di dalam kotak karbon, B, jika getaran suara jatuh ke permukaan diafragma maka diafragma itu bergetar. Getaran ini menyebabkan butir-butir karbon tertekan atau tidak tertekan. Pada waktu tertekan, hambatan butir-butir karbon itu kecil, begitu sebaliknya jika tidak tertekan, hambatannya besar. Karena getaran diafragma dan hambatan C berubah-ubah sesuai dengan getaran suara. Arus yang mengalirpun berubah-ubah sampai ke telepon. Arus yang berubah-ubah menjadi suara.
Gambar 12.12b memperlihatkan dasar kerja pesawat telepon. Telepon terdiri atas sebuah diafragma, M, sebuah magnet listrik, A–A, dan magnet tetap US. Magnet tetap selalu memagnetkan inti magnet listrik. Karena itu diafragma yang terbuat dari bahan, ditarik oleh magnet, selalu tertarik ke arah AA dan dalam bentuk agak cekung ke arah AA. Jika arus yang datang melalui kumparan magnet listrik itu berubah-ubah besarnya. Maka kekuatan magnet listrik berubah-ubah juga. Perubahan gaya tarik sesuai dengan getaran suara yang dikirim oleh mikrofon. Perubahan gaya tarik menyebabkan diafragma bergetar sesuai dengan getaran suara pengirim.
3. Relai

Relai adalah sebuah alat yang dapat menghubungkan atau memutuskan arus yang besar meskipun dengan energi kecil. Bagian utama sebuah relai yaitu:
a. Magnet listrik (M)
b. Sauh (S)
c. Kontak (K)
d. Pegas (P)
Image:relay dan skemanya.JPG

Cara Kerja Relai
Apabila arus mengalir melalui kumparan, M, maka sauh ditarik oleh M, sehingga kontak K bersentuhan. Arus yang mengalir melalui kumparan disebut arus primer. Arus yang dialirkan oleh kontak disebut arus sekunder. Jika arus primer tidak mengalir, maka sauh tertarik oleh pegas, kontak terputus. Skema relai ditunjukkan pada Gambar 12.13b.

Relai banyak digunakan dalam bidang teknik untuk mengatur suatu alat dari jarak jauh, misalnya pada motor listrik. Motor listrik dihubungkan dan diputuskan dengan cara menutup dan membuka sakelar S. Ketika S ditutup, arus listrik kecil mengalir melalui elektromagnet, ujung kiri elektromagnet menarik jangkar besi lunak yang berbentuk L. Pergerakan ini menyebabkan jangkar besi lunak menekan kontak C yang berada di bawah sehingga naik ke atas dan terhubung. Dengan terhubungnya kontak C, maka baterai terhubung ke motor listrik, dan arus listrik mengalir ke dalam motor listrik. Ketika sakelar S dibuka, arus listrik yang melalui elektromagnet terputus, kontak C terbuka dan motor berhenti berputar. Perhatikan Gambar 12.14. Ada dua rangkaian terpisah dan kontak relai C terbuka. Dengan
menutup sakelar S di rangkaian sebelah kiri, kontak C akan menutup dan menghubungkan rangkaian di sebelah kanan. Satu keuntungan dari sistem ini adalah sakelar-sakelar dan kabel-kabel penerangan yang hanya sesuai untuk arus kecil dapat dipakai untuk mengatur mesin-mesin listrik yang berarus besar, misalnya pada dinamo starter mobil.
Image:relay magnetik.JPG
4. Kunci Pintu Listrik

Kunci pintu listrik bekerja didasarkan pada elektromagnetik. Kunci ini mempunyai kumparan dari jenis solenoida yang dihubungkan ke saklar di dalam rumah. Jika seseorang menekan sakelar, arus mengalir ke solenoida. Elektromagnetik yang dihasilkan akan menarik kunci besi ke dalam solenoida sehingga seorang di luar bisa membuka pintu.
5. Metal Detector

Sebuah detektor logam yang digunakan untuk mengecek senjata logam, terdiri atas kumparan besar yang dapat dialiri/membawa arus listrik. Seseorang yang berjalan lewat di bawah pintu detektor yang membawa senjata logam dapat diketahui. Senjata logam dapat mengubah elektromagnetik yang dihasilkan oleh kumparan. Perubahan ini akan terdeteksi dan alarm akan berbunyi.
6. Loudspeaker

Loudspeaker adalah alat pengeras suara yang menggunakan prinsip elektromagnetik. Sinyal arus listrik diubah menjadi gelombang bunyi. Sinyal yang melalui kumparan dalam bentuk solenoida yang diletakkan di belakang speaker. Kumparan ini berlaku sebagai elektromagnetik dan ada magnet permanen yang ditempakan didekatnya. Arus yang lewat hanya satu arah, gaya magnet akan menekan elektromagnetik dan keluar ke speaker. Arus yang lewat berlawanan akan menarik speaker sehingga terjadi getaran. Getaran dari speaker menghasilkan gelombang bunyi.
G. Gaya Lorentz dan Penggunaannya
1. Gaya Lorentz

Gaya Lorentz adalah gaya yang terjadi pada sebuah penghantar berarus listrik di dalam medan magnet. Untuk menentukan arah gaya Lorentz dapat digunakan kaidah tangan kanan sebagaimana terlihat pada Gambar 12.15!
Image:kaidahtangan kanan.JPG

Dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Ibu jari menunjukkan arah arus listrik, I.
b. Telunjuk menunjukkan arah medan magnet, B.
c. Jari tengah menunjukkan arah gaya Lorentz, F.
Besar gaya Lorentz sebanding dengan kuat medan magnet, arus listrik, dan panjang kawat. Jika kedudukan gaya, kuat medan magnet dan arus listrik saling tegak lurus, maka besarnya gaya Lorentz dapat dirumuskan:
Image:F=bil.JPG

Dengan F adalah gaya Lorentz dinyatakan dalam newton, medan magnet dinyatakan dalam satuan (N/ Am), (weber/m2) atau tesla (T), dan 􀀢 adalah panjang kawat penghantar dinyatakan dalam meter (m).
2. Penggunaan Konsep Gaya Lorentz (Gaya Magnet)

Adanya gaya magnet pada penghantar berarus listrik di dalam medan magnet memungkinkan berputarnya kumparan penghantar berarus listrik di dalam medan magnet. Beberapa contoh penerapan konsep ini antara lain motor listrik dan alat ukur listrik.
a. Motor listrik

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi kinetik. Dasar kerja motor listrik ini hampir sama dengan dasar kerja sebuah galvanometer. Apabila arus listrik dialirkan melalui kumparan, permukaan kumparan yang bersifat sebagai kutub utara bergerak menghadap selatan magnet. Permukaan yang bersifat sebagai kutub selatan bergerak menghadap ke kutub utara magnet. Setelah itu maka kumparan berhenti berputar.

Untuk melanjutkan putaran, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus dalam kumparan dibalik. Dengan terbaliknya arah arus maka kutub utara kumparan berubah menjadi kutub selatan, kutub selatannya menjadi kutub utara. Sekarang kutub utara kumparan berhadapan dengan kutub utara magnet. Kutub selatan kumparan berhadapan dengan kutub selatan magnet. Kutub-kutub itu menolak kumparan berputar setengah putaran sampai kutub utara kumparan berhadapan dengan kutub selatan magnet dan kutub selatan kumparan berhadapan dengan kutub utara magnet, pada saat itu arus dalam kumparan dibalik lagi. Akibat kumparan itu berputar setengah putaran lagi, demikian seterusnya, kumparan berputar terus, lihat Gambar 12.16!
Image:cara kerja mtor listrk.JPG
b. Alat pengukur listrik

Jenis alat pengukur listrik yang banyak digunakan adalah pengukur jenis kumparan berputar. Pada dasarnya alat pengukur ini terdiri atas:
1) Sebuah magnet tetap berbentuk U
2) Ruang di antara kutub-kutubnya berbentuk silinder.
Image:pengukur jenis kumparan.JPG

Di antara kutub-kutub itu terdapat sebuah inti besi lunak berbentuk silinder. Inti besi ini terpasang tetap pada tempatnya, tidak dapat berputar. Di antara inti besi dan kutub-kutub magnet terdapat sebuah kumparan, K, yang dapat berputar bersama dua batang poros. Pada tiap poros itu dipasang sebuah pegas spiral.

Pegas spiral, P, ini mengatur agar jarum penunjuk, J menunjukkan angka nol, kalau tidak ada arus melalui K. Apabila kumparan dialirkan arus, maka kumparan itu berputar sebab salah satu permukaan kumparan bersifat sebagai kutub utara dan sebagai kutub selatan. Kumparan tidak dapat berputar terus karena ditahan oleh pegas spiral. Besar putarannya tergantung pada besarnya arus, di mana makin besar arus makin besar sudut putarnya. Prinsip kerja seperti ini banyak digunakan pada peralatan seperti: amperemeter, galvanometer, dan voltmeter.
Image:tesla.JPG

Image:rangkuman magnet.JPG

Join Yuwieee  

Posted by Muhammad Irsyad

follow this link
gabung ma yuwiee

bisa ngeblog, video, de el el, wlo ga sekaya facebook situsnya.. tapi kereen j

lagian loom nge-boom kayak fb, kan loom berat konektifitasnya.... bisa chat juga... bisa ngeblog, video, kayak website ndiri tapi social network... dan layoutnya juga rame... coba deeh klik tulisan gabung ma yuwiee yang diatas atau http://r.yuwie.com/moeirsyad/

Besaran dan Satuan  

Posted by Muhammad Irsyad

A. Pengertian Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Secara Langsung
Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan.
2. Secara tidak langsung
Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan nilai besaran yang diukur.
Untuk mendaptkan hasil pengukuran yang akurat, faktor yang harus diperhatikan antara lain :
- alat ukur yang dipakai
- aturan angka penting
- posisi mata pengukuran (paralax)
Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan :
1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.
2. Kesalahan sistmatik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II Newton.
Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.
Beberapa istilah dalam pengukuran:
· Ketelitian (accuracy)
adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar X0
· Kepekaan
adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter
· Ketepatan (precision)
adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama.
· Presisi
berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.
· Akurasi
yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.
Ketelitian alat ukur panjang
1. Mistar : 1 mm
Mistar berskala terkecil memiliki memiliki ketelitian sampai 0,5 mm atau 0,05 cm. Ketelitian alat untuk satu kali adalah setengah skala terkecil.
clip_image002
Panjang benda melebihi 8,7 cm
Panjang kelebihan ditaksir 0,05 cm
Hasil pengukuran panjang 8,75 cm
Batas ketelitian ½ x 1 mm = 0,5 mm
2. Jangka Sorong : 0,1 mm
Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap yang berskala cm dan mm, dan rahang sorong (geser) yang dilengkapi dengan skala nonius yang panjangnya 9 mm dan dibagi dalam 10 m skala. Panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm.
Benda skala antara rahang utamadengan rahang sorong adalah 0,1mm sehingga ketidakpastian dari jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm = 0,005 mm
clip_image004
Contoh:
clip_image006Sebuah benda diukur dengan jangka sorong dengan kedudukan skala seperti pada gambar, maka panjang benda:
Skala Utama = 26 mm
Skala nonius 0,5 mm
Batas ketelitiannya ½ skala terkecil = ½ x 0,1 mm = 0,05 mm
3. Mikrometer sekrup 0,01 mm
clip_image008
Mikrometer skrup memiliki ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer skrup juga memiliki dua skala , yaitu skala utama yang berskala mm (0,5 mm) dan skala nonius yang terdapat pada selubung luar. Skala nonius memiliki 50 bagian skala yang sama. Bila diselubung luar berputar berputar satu kali, maka poros berulir (rahang geser) akan maju atau mundur 0,5 mm. Bila selubung luar berputar satu bagian skala, maka poros berulir akan maju atau mundur sejauh 0,02 x 0,5 mm = 0,01 mm, sehingga kepastian untuk mikrometer sekrup adalah ½ x 0,01 mm = 0,005 mm untuk pengukuran tungga. Pelaporan hasil pengukuran adalah (X ± DX).
Cara meningkatkan ketelitian antara lain:
1. Waktu membaca alat ukur posisi mata harus benar
2. Alat yang dipakai mempunyai ketelitian tinggi
3. Melakukan pengukuran berkali-kali
Pengukuran dengan jangka sorong






clip_image011



clip_image012
Cara menentukan / mebaca jangka sorong:
  1. Angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius adalah 2,1 cm dan 2,2 cm.
  2. Garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis skala utama adalah garis ke-5, jadi x = 2,1 cm + 5 x 0,01 cm = 2,15 cm (dua desimal)
Karena ketidakpastian clip_image014 jangka sorong = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm (tiga desimal), maka hasilpengukuran jangka sorong :
clip_image016
clip_image017Cara menentukan / membaca Mikrometer Sekrup
clip_image018
  1. Garis skala utama yang berdekatan dengan tepi selubung luar 4,5 mm lebih.
  2. Garis mendatar pada selubung luar yang berhimpit dengan garis skala utama.
X = 4,5 mm + 47 x 0,01 mm = 4,97 mm (dua desimal)
Ketidakpastian clip_image014[1] mikrometer sekrup ½ x 0,01 mm = 0,005 mm
Jadi hasil pengukurannya clip_image020

Zat dan Wujudnya  

Posted by Muhammad Irsyad

zat dan wujudnya

  1. “Cuplikan Pengetahuan Fisika” menyajikan sedikit cuplikan tentang fisika ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Oke nih, Good Luck, ya!Cuplikan Pengetahuan Fisika Materi :Kompetensi Dasar : ♣ Menetapkan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari. ♣ Mendeskripsikan sifat-sifat zat padat, cair, dan gas berdasarkan wujudnya dan penerapannya. Indikator : ♣ Menyimpulkan dari percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas suatu zat. ♣ Menghitung massa jenis suatu zat. ♣ Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari. ♣ Menyelidiki terjadinya perubahan wujud suatu zat. ♣ Menafsirkan susunan dan gerak partikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran. ♣ Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan. ♣ Mengkaitkan peristiwa kapilaritas, meniskus cembung dan meniskus cekung dengan peristiwa alam yang relevan.
  2. Ã Massa Jenis Zat (materi) adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Setiap zat mempunyai bentuk dan berat. Kita biasa menggunakan istilah “berat” dan “ringan” untuk menyatakan massa suatu benda. Massa suatu benda adalah ukuran banyaknya zat yang terkandung di dalam benda itu. Ruang yang ditempati oleh suatu benda biasa disebut volume. Setiap benda mempunyai volume tertentu. Kerapatan suatu zat disebut massa jenis. Massa jenis merupakan ciri khas suatu zat.
  3. Dengan diketahui massa jenis suatu zat dapat ditentukan jenis zatnya itu. Massa jenis () adalah massa (m) dibagi volume (v) atau  = massa jenis zat ; satuannya kg/m³ m= massa zat ; satuannya kg v = volume zat ; satuannya m³ Secara matematis, zat dapat dirumuskan sebagai berikut : = m Satuan massa jenis = Satuan massa = kg v Satuan volume m ³ Satuan massa jenis dalam sistem MKS adalah kg/m ³ dan dalam cgs adalah g/cm ³
  4. Tabel massa jenis berbagai macam zat : No. Nama zat Massa jenis Keterangan g/cm³ kg/m³ 1. Besi (tuang) 7,8 - 7,9 7,8 - 7,9 x 10 ³ Suhu 20 °C (tempa) 6,7 - 7,6 6,7 - 7,6 x 10 ³ 2. Nikel 8,9 8,9 x 10 ³ 3. Platina 21,4 21,4 x 10 ³ 4. Tembaga 8,9 8,9 x 10 ³ 5. Aluminium 2,7 2,7 x 10 ³ 6. Perak 10,5 10,5 x 10 ³ 7. Emas 19,3 19,3 x 10 ³
  5. No Nama Zat Massa Jenis Keterangan g/cm³ kg/m³ 8. Baja 6,9 - 8,9 6,9 - 8,9 x 10 ³ Suhu 15 ºC 9. Batu (bata) 1,4 - 2,0 1,4 - 2,0 x 10³ (basal) 2,7 - 3,2 2,7 - 3,2 x 10 ³ 10. Garam dapur 2,17 2,17 x 10 ³ 11. Gula (tebu) 1,61 1,61 x 10 ³ 12. Gelas (botol) 2,6 - 2,8 2,6 - 2,8 x 10 ³ (kristal) 3,1 - 3,9 3,1 - 3,9 x 10 ³ 13. Kayu (albamus) 1,26 1,26 x 10 ³ (balsa) 0,15 0,15 x 10 ³ 14. Kuningan 8,4 - 8,7 8,4 - 8,7 x 10 ³ 15. Pasir (halus dan kering) 1,4 - 1,65 1,4 - 1,65 x 10 ³ (halus dan basah) 1,9 - 2,0 1,9 - 2,0 x 10 ³
  6. No. Nama Zat Massa Jenis Keterangan g/cm³ kg/m³ 16. Air 1,0 1,0 x 10 ³ Suhu 15 ºC 17. Air laut 1,03 1,03 x 10 ³ 18. Alkohol (Etanol)) 0,79 0,79 x 10 ³ 19. Bensin 0,72 - 0,76 0,72 - 0,76 x 10 ³ 20. Es 0,92 0,92 x 10 ³ 21. Susu 1,03 1,03 x 10 ³
  7. No. Nama Zat Massa Jenis Keterangan g/cm³ Kg/m³ 22. Oksigen 0,00143 1,43 Suhu 0 ºC Tekanan 76 23. Hidrogen 0,00009 0,090 cmHg 24. Nitrogen 0,00125 1,25 25. Argon 0,00178 1,78 26. Helium 0,000179 0,179
  8. 1. Sebuah kubus massa 62 gr dan volumenya 8 cm³. Hitunglah massa jenis kubus tersebut! Diketahui : massa (m) = 62 g Volume (v) = 8 cm³ Maka :  = m = 62 = 7,75 g/cm³ v 8 (dalam bentuk cgs) Sedangkan dalam MKS  = m x 1.000 = 62 x 1.000 v 8 = 7,75 x 1.000 kg/m³
  9. 1. Perhatikan gambar balok di samping ini! Tentukan massa jenisnya! Diketahui : - massa = 2 kg - tinggi (t) = 5 cm = 0,05 m - luas alas (A) = 2 cm² = 0,0002 m² - maka volume (v)= t x A = 0,05 m x 0,0002 m² = 0,00001 m³ Sehingga  = m = 2 kg = 200.000 kg = 200.000 kg/m³ v 0,0001 m³ 1 m³
  10. Contoh : • Sebuah kubus panjang rusuknya 2 m, setelah ditimbang massanya 150 kg. Berapakah massa jenis kubus tersebut ? Diketahui : panjang rusuk = 2m Maka volume (v) = sxsxs=2m x2mx Massa (m) = 150 kg Maka :  = m = 150 = 18,75 kg/m³ v 8
  11. 4. Sebuah batu bata memiliki ukuran panjang 24 cm, lebar 11 cm dan tinggi 4 cm. Setelah ditimbang, ternyata massa batu bata itu 1.584 g. Hitunglah massa jenis batu bata itu. Nyatakan jawabanmu dalam satuan g/cm ³ dan dalam satuan kg/m ³. Jawab : v = p xl xt = 24 cm x 11 cm x 4 cm = 1.056 cm ³ a) = m/v = 1.584 g/1.056 cm ³ b) = 1,5 g/cm ³ = 1,5 g/1 cm ³ = 1,5 x 10 ˉ³ kg/1 x 10 ˉ6 m ³ = 1,5 x 10 ³ kg/m ³
  12. 5. Berapa kg massa bensin sebanyak 5 liter apabila massa jenis bensin 0,75 x 10 kg/m ³ ? Diketahui : v = 5 liter = 5 x 10 ˉ³ m ³ Jawab : m =  x v = 0,75 x 10 ³ kg/m ³ x (5 x 10 ˉ³ m ³) = 3,75 kg.
  13. Massa jenis zat cair dapat diukur secara langsung dan secara tidak langsung. Mengukur massa jenis zat cair secara langsung dengan menggunakan alat hidrometer. Alat itu berupa tabung kaca berskala dan bagian bawahnya diberi pemberat. Cara menggunakan alat ini yaitu dengan cara memasukkannya dalam zat cair yang ingin diketahui massa jenisnya. Massa jenis zat cair dapat diketahui secara langsung dari skala yang segaris dengan permukaan zat cair.
  14. Pengukuran massa jenis suatu zat cair secara tidak langsung dapat menggunakan alat piknometer. Alat itu berupa bejana kaca dengan sumbat kaca yang tepat (pas). Cara menggunakan alat piknometer ini sebagai berikut. Zat cair yang akan dicari massa jenisnya dimasukkan dalam alat tersebut sampai penuh, kemudian ditimbang. Dari proses ini akan diketahui massa dan volume zat cair tersebut (volume zat cair = volume piknometer). Selanjutnya, dapat dihitung massa jenis zat cair tersebut dengan menggunakan rumus massa jenis.
  15. Piknometer A. B. Hidrometer di dalam air Hidrometer di dalam gliserin
  16. b WuJud Zat Zat menurut wujudnya terdiri dari zat padat, cair, dan gas. Zat adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Cara membuktikan zat memiliki massa dapat dilakukan dengan cara menimbang atau mengukur massa dengan timbangan atau neraca. Cara membuktikan zat menempati ruang dapat dilakukan dengan cara memasukkannya pada suatu wadah.
  17. Zat dapat berubah wujudnya, seperti: a. padat menjadi cair yang disebut mencair atau melebur, b. padat menjadi gas yang disebut menyublim, c. cair menjadi padat yang disebut membeku, d. cair menjadi gas yang disebut menguap, e. gas menjadi padat menghablur/menyublim, dan f. gas menjadi cair yang disebut mengembun.
  18. Perubahan zat secara fisika yaitu perubahan zat yang tidak menyebabkan terjadinya zat baru. Contohnya perubahan wujud, bentuk, dan melarut. Perubahan zat secara kimia yaitu perubahan zat Yang menyebabkan terjadinya zat baru. Contohnya pembakaran, perkaratan, pelapukan, pernapasan, peragian dan pembusukan.
  19. Partikel adalah bagian dari zat yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat. Ciri partikel zat padat : • letaknya sangat berdekatan dan susunannya teratur b. tidak bergerak bebas c. tarik menariknya sangat kuat d. akibat dari a, b, c, itu zat padat bentuk dan volumenya tetap..
  20. Ciri partikel zat cair : • letaknya agak berdekatan, susunannya tidak teratur b. dapat bergerak c. tarik menariknya kurang kuat d. akibat dari a, b, c, menyebabkan bentuknya berubah sesuai wadahnya dan volumenya tetap.
  21. Ciri partikel gas : • letaknya sangat berjauhan, tidak teratur • tarik menariknya sangat lemah • dapat bergerak bebas • akibat dari a, b, c menyebabkan bentuknya berubah dan volumenya berubah sesuai dengan ruangnya.
  22. Kohesi adalah gaya tarik menarik di antara partikel-partikel yang sejenis. Contoh : • pada sebuah gelas terjadi tarik menarik antara partikel - partikel gelas b. pada air terjadi tarik menarik antara partikel- partikel air • pada raksa terjadi tarik menarik antara partikel- partikel raksa.
  23. Adhesi adalah gaya tarik menarik di antara partikel-partikel yang tidak sejenis. Contoh : • pada gelas yang diisi air terjadi gaya tarik menarik antara partikel-partikel gelas dengan partikel-partikel air • pada gelas yang diisi raksa terjadi gaya tarik menarik antara partikel-partikel gelas dengan partikel-partikel air • pada papan tulis dengan kapur terjadi gaya tarik menarik antara partikel-partikel papan tulis dengan partikel kapur • pada kertas dengan pensil terjadi gaya tarik menarik antara partikel-partikel kertas dengan partikel-partikel pensil.
  24. Meniskus cekung yaitu permukaan air yang ada digelas yang mencekung,akibat adhesi (partikel gelas dengan partikel air) lebih kuat daripada kohesi (partikel air). Akibat dari meniskus cekung yaitu zat cair akan membasahi dinding wadahnya. Meniskus cembung yaitu Permukaan raksa yang ada di gelas yang mencembung, akibat kohesi (partikel raksa) lebih kuat adhesinya (partikel raksa dan partikel gelas). Akibat dan meniskus cembung yaitu zat tidak akan membasahi dinding wadah. Contohnya raksa pada gelas, air pada daun talas.
  25. Peristiwa naiknya zat cair pada pembuluh atau celah kecil disebut Kapilaritas. Air pada pembuluh atau celah kecil akan lebih tinggi dari yang lainnya, akibat adhesi (partikel air dan partikel gelas) lebih besar dari kohesinya (partikel air). Raksa pada pembuluh atau celah kecil akan lebih rendah dari yang lebih besar lainnya, akibat kohesinya (partikel raksa) lebih besar daripada adhesinya (partikel raksa dan partikel gelas).
  26. Contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari : a. Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor sehingga kompor dapat menyala b. Naiknya minyak tanah pada sumbu lampu taplok/tempel sehingga lampu itu menyala c. Naiknya air ke tembok pada musim hujan sehingga tembok menjadi basah d. Naiknya air tanah melalui akar dengan pembuluh-pembuluh tumbuhan e. Air menggenang dapat diserap dengan kain pel, spons, atau kertas isap f. Cairan tinta yang tumpah dapat diserap oleh kapur tulis atau kertas isap.
  27. Bejana berhubungan adalah dua atau lebih bejana-bejana yang saling berhubungan. Bunyi hukum bejana berhubungan : Jika bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama, maka dalam keadaan seimbang, permukaan zat dalam bejana itu terletak pada satu bidang datar. Hukum bejana berhubungan tidak berlaku jika bejana diisi dengan zat cair yang berbeda.
  28. Pemanfaatan dari prinsip bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari : • Permukaan air dalam mulut teko sama tinggi dengan permukaan air pada bagian di bawah tutup teko, sehingga jika teko diisi air tidak tumpah. b. Waterpas alat untuk menyamakan tinggi atau meratakan tembokan bangunan. c. Penggalian air ledeng (PAM). d. Air mancur.
  29. Hukum bejana berhubungan tidak berlaku bagi bejana berukuran pipa kapiler. Kegunaan dari sifat, wujud dan massa jenis zat : • Dapat membedakan antara satu zat dengan zat lainnya • Dapat memanfaatkan sifat-sifat zat untuk kepentingan manusia.
  30. C unsur dan senyaWa Menurut susunan kimianya zat terdiri dari unsur, senyawa dan campuran. Unsur adalah zat tunggal/murni yang Tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa. Contoh unsur Hidrogen (H), Helium (He), Nitrogen (N) Oksigen (O), Besi (Fe), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Silikon (Si), belerang (S), perak (Ag), Raksa (Hg), emas (Au), Aluminium (Al) dan sebagainya.
  31. Senyawa ialah zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur melalui reaksi kimia dengan perbandingan massa yang tetap. Pada senyawa tidak ada sifat-sifat unsur pembentuknya lagi. Contoh senyawa adalah air. Air adalah senyawa yang terbuat dari oksigen (O) dan Hidrogen (H).
  32. a gan zat yang jenisny Campur an ialah gabun ampuran lam c berlainan . Zat-zat di da ia. Zat-zat di dalam kim tidak m engalami reaksi mpunyai campuran masih dapat me g. n sifatny a masing-masin campuran gula dengan air da alah Con toh campuran i ir. a campur an kopi dengan n atau serba sama disebut oge Cam puran yang hom gal bersifat homogen. larutan. Semua zat tung
  33. Senyawa adalah zat tunggal sebagai Tabel Senyawa : gabungan dari beberapa unsur. Nama Senyawa Unsur Penyusun Gula C, O, dan H Garam dapur Na dan CI Kapur Ca, C, dan O Karbondioksida C dan O Karat besi Fe dan O Dan sebagainya
  34. d teori atoM dan Molekul Teori Atom pertama kali dikemukakan oleh ahli-ahli filsafat diantaranya Demokritus. Teori ini mengemukakan bahwa segala zat terdiri atas partikel- partikel yang sangat kecil yang disebut atom. Kata atom berasal dari kata Yunani, atomos yang artinya “tidak dapat dibagi-bagi”.
  35. Kemudian teori atom dikembangkan oleh John Dalton yang mengemukakan bahwa atom ialah partikel terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan cara kimia. Suatu unsur terdiri atas atom- atom yang sama. Atom-atom berkumpul membentuk satu kesatuan yang disebut molekul.